Minggu, 17 Desember 2017

laporan gulma (evapotranspirasi)

EVAPOTRANSPIRASI
I.     Tujuan Praktikum
1.      Mengukur besarnya penguapan yang disebabkan oleh gulma Pistiastratiotes atau Salvinia sp, Marsilea crenata, dll
2.      Membandingkan besarnya penguapan dari masing - masing species dengan  besarnya penguapan dari permukaan air.

II.  Tinjauan Pustaka
Air sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup tumbuhan, airmenyusun 70%-80% dari berat tumbuhan ketika tanaman masih hidup. Air juga berfungsi sebagai media transportasi unsur hara dan terlibat dalam reaksi biokimia dalam sel tumbuhan.Dibidang pertanian, air diperoleh dari hujan atau irigasi, Sebagian air juga berasal dari bawah tanah yang bergerak ke atas secara lambat sebagai pengganti kehilangan air pada tanaman(Satrodarsono dan Takeda, 2003).

Evapotranspirasi adalah keseluruhan jumlah air yang berasal dari permukaan tanah, air, dan vegetasi yang diuapkan kembali ke atmosfer oleh adanya pengaruh faktor–faktor iklim dan fisiologi vegetasi. Dengan kata lain, besarnya evapotranspirasi adalah jumlah antara evaporasi (penguapan air berasal dari permukaan tanah), intersepsi (penguapan kembali air hujan dari permukaan tajuk vegetasi), dan transpirasi (penguapan air tanah ke atmosfer melalui vegetasi). Beda antara intersepsi dan tranapirasi adalah pada proses intersepsi air yang diuapkan kembali ke atmosfer tersebut adalah air hujan yang tertampung sementara pada permukaan tajuk dan bagian lain dari suatu vegetasi, sedangkan transpirasi adalah penguapan air yang berasal dari dalam tanah melalui tajuk vegetasi sebagai hasil proses fisiologi vegetasi (Soewarno, 2005).

Usman (2004) menyatakan bahwa evapotransiprasi dalam bidang pertanian dapat disebut sebagai ET. ET merupakan kebutuhan air pada tanaman. Kebutuhan air pada tanaman dapat didefinisikan sebagai jumlah air yang diperlukan untuk memenuhi kehilangan air melalui evapotranspirasi (ET)dari tanaman yang sehat, tumbuh pada sebidang lahan yang luas dengan kondisi tanah yang tidak mempun¬yai kendala (kendala lengas tanah dan kesuburan tanah) dan mencapai potensi produksi penuh pada kondisi lingkungan tumbuh tertentu(Usman, 2004).

            Evapotranspirasi potensial akan berlangsung bila pasokan air tidak terbatas bagi stomata tanaman dan permukaan tanah lebih dekat pada fase dengan radiasi matahari karena sedikit panas disimpan oleh tanaman dan stomata menutup selama malam hari. Variabilitas waktu evapotranspirasi mengikuti pola yang sama seperti evaporasi permukaan air bebas pada kawasan kawasan yang tidak kekurangan air. Pada daerah daerah yang kering ia mungkin berbeda cukup basah (Seyhan, 1990).
            Evapotranspirasi merupakan faktor utama yang mempengaruhi produksi bahan kering karena itu merupakan penentu produksi pertanian untuk suatu wilayah. Taksiran mengenai besarnya evapotranspirasi yang mendekati kenyataan sangat penting bagi para ahli teknik irigasi, ahli agronomi dan pihak lain yang berecimpung dalam bidang perencanaan pertanian (Pasandaran dan Donald, 1984).

Latikan (2004) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi diantaranya adalah:
1)    Ketersediaan air
·       Evaporasi tanah yaitu Air dievaporasikan pada permukaan tanah pada laju yang sama dengan permukaan air bebas selama tanah basah dan tidak dinaungi tanaman.
·  Air tanah utk tanaman yaitu Kontribusi evaporasi tanah terhadap total evapotranspirasi menurun sejalan dengan meningkatnya penutupan tanaman.
2)    Faktor tanaman
Tahanan dalam tanaman : diatur oleh tahanan stomata dan tahanan stomata dipengaruhi oleh suhu daun, cahaya,potensi air dan perbedaan tekanan uap
·      Pengaruh penutupan tanaman:
a)    tanaman yang ditanam dalam barisan biasanya tidak menutupi permukaan tanah sepenuhnya
b)    Sebelum tanaman menutup permukaan tanah sepenuhnya,arah barisan tanaman dapat mempengaruhi evapotranspirasi
c)    Banyaknya bagian permukaan tanah yang tertutup tanaman menentukan perbandingan antara evaporasi langsung dari tanah dan transpirasi dari tanaman
d)    tinggi tanaman: makin tinggi tanaman makin kuat pengaruh angin yang memberikan energi bagi tarikan air
·      Pengaruh morfologi tanaman
a)    Jenis daun : daun lebar lebih banyak mentranspirasikan air daripada daun jarum
b)    Ukuran daun: daun yang lebih lebar lebih banyak mentranspirasikan air daripada daun  berukuran sempit Daun dapat juga dilapisi dengan lilin, bulu halus, duri
c)    Daun memiliki berbagai warna
3)    Kondisi meteorologis
Kondisi cuaca sangat menentukan laju evapotranspirasi dan sebaliknya evapotranspirasi mempengaruhi iklim. Jumlah terbesar dari energi yang digunakan pada evapotranspirasi disediakan hamper seluruhnya dari dua sumber: energi radiasi dan energi dari udara yang lebih panas daripada permukaan tanaman.











III. Metode Praktikum
3.1  Tempat dan Waktu
            Praktikum Ilmu Gulma, mengenai Evapotranspirasi dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Tidar, Magelang. Waktu pelaksanaannya pada hari Rabu, 28 September 2016 Pukul 16.00 WIB sampai selesai.
3.2  Alat dan Bahan                                                                                                                
            Alat  dan Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu Pistia stratiotes ,Salvinia sp , Marsilea Crebata ,  Limnocharis flava, Eichornia crasipes , air , Gelas ukur 1000 ml, Gelas piala 2000 ml , Alat tulis.
3.3 Cara Kerja
1.      Sediakan sejumlah gelas ukur,  masing - masing diisi 1000 ml air
2.      Pada yang sepertiga bagian, masing - masing diberi,  misalnya Pistia stratiotes yang sekiranya dapat menutup seluruh permukaan
3.      Pada yang sepertiga bagian lagi, masing - masing diberi, misalnya Salvinia sp. seperti nomor 2
4.      Letakkan ditempat yang mendapat  cahaya matahari (di dalam green house)
5.      Ukur air yang hilang setiap dua hari sekali.

III.             Hasil dan Pembahasan
3.1 Tabel pengamatan pengurangan air
jenis tanaman
Hari ke
1
2
3
4
Eceng gondok
350
290
200
170
Azzola
450
380
350
350
Semanggi
450
360
300
250
Kayu apu
480
450
425
410


            Dari praktikum yang telah dilaksanakan pada evapotranspirasi pada gulma air, dapat diketahui bahwa dari keempat jenis gulma yang dilakukan percobaan menunjukkan Eceng gondok merupakan gulma yang paling banyak menggunakan air. Seperti yang dikemukakan bahwa Enceng Gondok (Eichhornia crassipes) pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuan bernama Carl Friedrich Philipp von Martius, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di Sungai Amazon Brasil. Eceng gondok tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai. Selain faktor diatas adanya gulma air juga akan memperbesar penguapan yang menimbulkan masalah bila kekurangan air. Beberapa peneliti mengemukakan hilangnya air karena evapotranspirasi dari beberapa spesies gulma air tertentu dapat beberapa kali lipat jika dibandingkan hilangnya air karena evaporasi seperti dari permukaan gulma enceng gondok (Eichornia crasipes ).

Dari peristiwa tersebut membuktikan bahwa gulma air merugukan petani, karena menjadi pesaing dalam memperebutkan air. Sehingga gulma-gulma air harus dikendalikan, biasanya gulma-gulma air ini di temukan pada lahan budidaya padi. Dan pengendalian dininya secara manual atau petani biasanya mengambil dengan tangan.

IV.             KESIMPULAN
a.    Mengukur besarnya penguapan yang disebabkan oleh gulma Pistiastratiotes atau Salvinia sp, Marsilea crenata, dll
b.    Membandingkan besarnya penguapan dari masing - masing species dengan  besarnya penguapan dari permukaan air.




DAFTAR PUSTAKA
Lakitan, Benyamin. 1994. Dasar-Dasar Klimatologi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Pasandaran, Effendi dan Donald C.T. 1984.Irigasi Perencanaan dan Pengelolaan. Gramedia. Jakarta.

Seyhan, Ersin. 1990. Dasar-Dasar Hidrologi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Usman, 2004. Klimatologi: Pengaruh Iklim terhadap Tanah dan Tanaman. Jakarta. Bumi Aksara. 101 hal.

Satrodarsono, dan Takeda, K.2003. Hidrologi untuk pengairan. Pradnya Paramitha : Jakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar