Rabu, 08 Juni 2016

LAPORAN MEKANISASI PERTANIAN

LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANISASI PERTANIAN





Oleh  :

Nama :Ulfi Setyaningrum
     Nim :1410401047
     Kelas : A


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2016



ACARA 1 PENGENALAN ALAT BANTU PERTANIAN

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1    LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara agraris yang sudah sejak dahulu menjadikan sektor pertanian sebagai penopang perekonomian negara. Sampai saat ini pun sektor pertanian masih tetap menyumbang devisa yang cukup besar bagi perekonomian negara. Bahkan pada saat Indonesia dilanda krisis ekonomi yang menghancurkan perekonomian negara, sektor pertanian melalui agribisnis dan agroindustri justru dapat terus berkembang menjadi penyelamat perekonomian negara. Namun, dengan sumber daya yang melimpah, proses perkembangan dan modernisasi sektor pertanian Indonesia berjalan sangat lambat. Salah satu indikatornya yaitu produktivitas pertanian yang cenderung menurun dan petani sebagai ujung tombaknya sebagian besar berada di bawah garis kemiskinan. Penyebabnya antara lain penerapan teknologi disektor pertanian yang masih rendah.
Teknologi dalam pertanian adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan pekerjaan dan menghasilkan output yang lebih baik. Pembangunan pertanian tanpa teknologi ialah hal yang mustahil. Keduanya berjalan secara beriringan saling mengikat. Dalam pembangunan pertanian tentu akan sangat berbeda dalam segi kepraktisan maupun hasil tani apabila petani tersebut mengadopsi teknologi dibandingkan memakai cara tradisional.
Teknik pertanian meliputi usaha tani (teknik penanaman, pemupukan, pengairan perlindungan tanaman secara terpadu ) dan pasca panen (pengolahan hasil pengenalan alat perontol yang dapat menekan kehilangan hasil, penyimpanan hasil pertanian yang dapat meningkatkan kualitas produk pertanian ) dan teknologi yang digunakan dalam pertanian, seperti mesin – mesin.
1.2    Tujuan Praktikum
Mengetahui jenis-jenis alat dan mesin pertanian, dapat mengoperasikan dengan baik dan benar serta dapat mengetahui fungsi alat mekanis tersebut.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

                 Alat pertanian merupakan salah satu alat yang sangat membantu petani. Maka dari itu maka diperlukanlah mekanisasi pertanian. Mekanisasi pertanian diartikan secara bervariasi oleh beberapa orang. Mekanisasi pertanian diartikan sebagai pengenalan dan penggunaan dari setiap bantuan yang bersifat mekanis untuk melangsungkan operasi pertanian. Bantuan yang bersifat mekanis tersebut termasuk semua jenis alat atau perlengkapan yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan, motor bakar, motor listrik, angin, air, dan sumber energi lainnya.
               Ruang lingkup mekanisasi pertanian juga berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan modernisasi pertanian. Ada pula yang mengartikan bahwa pada saat ini teknologi mekanisasi yang digunakan dalam proses produksi sampai pasca panen (penanganan dan pengolahan hasil) bukan lagi hanya teknologi yang didasarkan pada energi mekanis, namun sudah mulai menggunakan teknologi elektronika atau sensor, nuklir, image processing, bahkan sampai teknologi robotik. Dan digunakan baik untuk proses produksi, pemanenan, dan penanganan atau pengolahan hasil pertanian (Mugniesyah, 2006).
              Mekanisasi pertanian dalam arti luas bertujuan untuk meningkatkan produktifitas tenaga kerja, meningkatkan produktifitas lahan, dan menurunkan ongkos produksi. Penggunaan alat dan mesin pada proses produksi dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, produktifitas, kualitas hasil, dan mengurangi beban kerja petani. Pengalaman dari negara-negara tetangga Asia menunjukkan bahwa perkembangan mekanisasi pertanian diawali dengan penataan lahan (konsolidasi lahan), keberhasilan dalam pengendalian air, masukan teknologi biologis, dan teknologi kimia. Penerapan teknologi mekanisasi pertanian yang gagal telah terjadi di Srilangka yang disebabkan kecerobohan akibat penerapan mesin-mesin impor secara langsung tanpa disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik pertaniannya. Berbeda halnya dengan Jepang yang melakukan modifikasi sesuai dengan kondisi lokal, kemudian baru memproduksi sendiri untuk digunakan oleh petani mereka ( Hamilton dkk,1996).





BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A.    Tempat dan waktu
            Pelaksanaan praktikum mengenai Pengenalan Alat Bantu Pertanian dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 6 April 2016 mulai pukul 15.00 WIB, yang dilakukan di ruangan laboratorium Fakultas Pertanian ,Universitas Tidar ,Magelang.

B.     Alat dan bahan
        Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengenalan alat dan mesin pertanian adalah pensil . bolpoin dan penghapus,hand sprayer,gunting pangkas, pisau cangkok, pisau okulasi, sprayer, klinometer, ani-ani, hand refractometer, cangkul, vacum sprayer, pisau sadap, gembor.

C.     Metode praktikum / cara kerja
        Adapun cara kerja dari praktikum mengenai pengenalan alat dan mesin pertanian adalah sebagai berikut yang pertama adalah kita mencatat macam-macam alat dan mesin yang digunakan didalam pertanian modul praktikum beserta fungsinya masing-masing. Lalu kita menggambar alat dan mesin tersebut beserta bagian bagiannya dengan lengkap.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1    Hasil
Terlampir
    4.2 Pembahasan
    Ani-ani atau ketam adalah sebuah pisau kecil yang dipakai untuk memanen padi. Dengan ani-ani tangkai bulir padi dipotong satu-satu, sehingga proses ini memakan banyak pekerjaan dan waktu, namun keuntungannya ialah, berbeda dengan penggunaan sebuah  arit, tidak semua batang ikut terpotong. Dengan demikian, bulir yang belum masak tidak ikut terpotong.
    Pada prinsipnya pisau okulasi mempunyai bentuk yang hampir sama dengan pisau lipat biasa. Pegangan pisaunya terbuat dari kayu atau plastik. Mata pisau yang digunakan untuk membuka atau mengiris batang pokok atau untuk mengambil mata tunas amat tajam, berujung melengkung dengan bentuk segitiga berfungsi untuk menahan jari telunjuk atau ibu jari pada saat kita membuka sayatan. Pada ujung yang licin (letaknya berlawanan dengan mata pisau) terdapat lempengan kecil berbentuk pipih yan bisanya terbuat dari kuningan atau tembaga. Gunanya untuk membuka melebarkan hasil irisan pada batang pokok tadi atau bisa juga untuk membersihkan getah pada waktu mencangkok.
    Fungsi dari Sprayer adalah untuk memecahkan cairan yang disemprotkan menjadi tetesan kecil (droplet) dan mendistribusikan secara merata pada objek yang dilindungi dengan menggunakan tekanan udara yang berasal dari pompaan pada tuas pompa. Alat ini paling sering digunakan untuk mengendalikan hama/penyakit di suatu lahan, kapasitas isi 8-20 liter dan dipakai di punggung. Cara penggunaannya dengan memasukkan cairan yang akan digunakan kedalam tangki lalu menutupnya dengan rapat lalu memompa cairan dengan tuas pompa sehingga cairan keluar lalu mengarahkan laras kebawah atau pada bagian tanaman yang akan disemprot dengan membuka kran atau pelatuk maka cairan akan keluar.
    Gunting pangkas dahan dan ranting memiliki ujung yang berbentuk melengkung mirip paruh beo. Gunting ini berfungsi sebagai memotong tangkai buah, atau bunga ,ranting kecil dan dahan.
BAB V
PENUTUP

5.1    Kesimpulan
Berdasarkan  pratikum yang telah dilakukan dengan acara Kalibrasi Sprayer dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.    Tujuan dilakukannya praktikum alat bantu pertanian adalah Memperkenelkan kepada mahasiswa pertanian tentang bagaimana menerapkan peralatan yang memudahkan didalam pengerjaan pertanian.
2.    Alat pertanian merupakan salah satu alat yang sangat membantu petani. Maka dari itu maka diperlukanlah mekanisasi pertanian.
3.    Ani-ani atau ketam adalah sebuah pisau kecil yang dipakai untuk memanen padi.
4.    Pisau okulasi berfungsi untuk membuka melebarkan hasil irisan pada batang pokok, bisa juga untuk membersihkan getah pada waktu mencangkok.
5.    Sprayer berfungsi untuk memecahkan cairan yang disemprotkan menjadi tetesan kecil dengan menggunakan tekanan udara yang berasal dari pompaan pada tuas pompa.
6.    Gunting pangkas berfungsi sebagai memotong tangkai buah, atau bunga ,ranting kecil dan dahan.
DAFTAR PUSTAKA


Fadhullah. Vian. 2013. Alat Sprayer.     http://semuatentangpertanian.blogspot.com/2013/05/alat-sprayer.html. Diakses pada     tanggal 7 mei 2016
Iwan Kurniawan. 2009. Serba-serbi Pertanian.http://iklangratis.org/serba-serbi/alat-    pertanian/garden-shear-gunting-pangkas-dahan-i75602. Diakses pada tanggal 7 mei 2016
Nahjoy. 2013. Pisau Okulasi. http://nahjoy.com/2013/10/29/pisau-okulasi/. Diakses pada     tanggal 7 mei 2016
ACARA 2 IDENTIFIKASI SPRAYER

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1    LATAR BELAKANG
Alat penyemprot  (Sprayer) digunakan untuk mengaplikasikan sejumlah tertentu bahan kimia aktif pemberantas hama penyakit yang terlarut dalam air ke objek semprot (daun, tangkai, buah) dan sasaran semprot (hama-penyakit). Efesiensi dan efektivitas alat semprot ini ditentukan oleh kualitas dan kuantitas bahan aktif tersebut yang terkandung di dalam setiap butiran larutan tersemprot (droplet) yang melekat pada objek dan sasaran semprot.

Sprayer adalah alat/mesin yang berfungsi untuk memecah suatu cairan, larutan atau suspensi  menjadi butiran cairan (droplets) atau spray. Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan pengendalian hama & penyakit tumbuhan. Sprayer juga didefinisikan sebagai alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan pengendalian hama & penyakit tumbuhan.
Kinerja sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis pestisida
yang akan disemprotkan.

Fungsi utama sprayer adalah untuk memecahkan cairan yang disemprotkan menjadi tetesan kecil (droplet) dan mendistribusikan secara merata pada objek yang dilindungi.
 Kegunaan khusus sprayer sebagai berikut:
o  Menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama.
o  Menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit.
o  Menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma.
o  Menyemprotkan pupuk cairan.
o   Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu.

Fungsi lainnya dari nozzle adalah :
1. Menentukan ukuran butiran semprot (droplet size)
2. Mengatur flow rate (angka curah)
3. Mengatur distribusi semprota, yang dipengaruhi oleh Pola semprotan, Sudut semprotan, dan Lebar semprotan

2.1    TUJUAN PRAKTIKUM
1.    Agar mahasiswa mengetahui bagaimana rangkaian sprayer dan fungsi sprayer tersebut.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan perkembangannya mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia. Pada awalnya alat dan mesin pertanian masih sederhana dan terbuat dari batu atau kayu kemudian berkembang menjadi bahan logam. Susunan alat ini mula-mula sederhana, kemudian sampai ditemukannya alat mesin pertanian yang komplek. Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam dengan motor secara langsung mempengaruhi perkembangan dari alat mesin pertanian (Sukirno, 1999).

Sesuai dengan defenisi dari mekanisasi pertanian (agriculture mechanization), maka penggunaan alat mekanisasi pertanian adalah untuk meningkatkan daya kerja manusia dalam proses produksi pertanian dan dalam setiap tahapan dari proses produksi tersebut selalu memerlukan alat mesin pertanian (Sukirno, 1999).

.       Fungsi Sprayer
Menurut Bronson dan Anderson dalam Smith (1990), fungsi utama dari suatu sprayer adalah memecah cairan menjadi tetes-tetes dengan ukuran yang efektif untuk didistribusikan secara merata di atas permukaan atau ruang yang harus dilindungi.Fungsi lain adalah mengatur banyaknya pestisida untuk menghindarkanpemberian yang berlebihan yang terbukti bersifat merusak atau merupakan pemborosan. Sedangkan tujuan utama dari penyemprotan obat anti hama dengan menggunakan sprayer adalah untuk melindungi tanaman dari jasad pengganggu dalam batas-batas yang menguntungkan petani (Daywin et al1992).

b.      Klasifikasi Sprayer
Tenaga yang digunakan untuk menggerakkan pompa pada sprayer bisa berasal dari tenaga manusia sebagai operator, motor bakar bensin, ataupun putaran dari PTO suatu traktor.
Menurut Smith (1990), sprayer dibedakan menjadi dua kelompok
berdasarkan tenaga penggeraknya, yaitu:
1.      Sprayer dengan penggerak tangan (hand operated sprayer), yang terdiri atas:
      -  Hand sprayer, yaitu sprayer yang berukuran kecil dan khusus untuk
keperluan di lapangan rumah, taman dan penyemprotan ringan lainnya.
-    Sprayer otomatis: yaitu sprayer dengan tekanan tinggi dimana tekanan
diberikan atau dibentuk melalui pemompaan sebelum penyemprotan
dilakukan. Sprayer ini disebut juga comprassed air sprayer dengan tekanandalam tangki sekitar 140–200 psi atau 10 –14 kg/cm2
2.   Sprayer semi otomatis, yaitu sprayer yang bentuk fisiknya menyerupai sprayerotomatis tetapi tidak memerlukan tekanan tinggi. Pembentukan tekanan melalui pemompaan yang diberikan sebelum dan selama penyemprotan berlangsung.
3.      Jenis-jenis lainnya seperti bucket sprayer, barrel sprayer,
cheel barrow sprayer, slide pump sprayer. Pada tipetipe ini tangki dan pompa tidak tersusun dalam satu unit,melainkan saling terpisah.
4. Sprayer bermotor (power sprayer): menggunakan sumber tenaga penggerak dari motor bakar atau motor listrik atau PTO traktor. Ada beberapa tipe dari power sprayer yaitu hydraulic sprayer sprayer, hydraulic pneumatic sprayer: blower sprayer: aerosol generator.

- Menurut Barus(2003)sprayerdibagi menjadi tiga jenis yaitu hand atauknapsack sprayer,motor sprayer dan CDA sprayer. Controlled Droplet Application (CDA) sprayer merupakan sprayer yang tidak menggunakan tekanan udara untuk menyebarkan larutan herbisida ke arah gulma sasaran, melainkan berdasarkan gaya gravitasi dan putaran piringan. Putaran piring digerakkan oleh dynamo. dengan sumber tenaga baterai 12 volt. Putaran piringan sekitar 2000 rpm dan butiran yang keluar berbentuk seragam dengan ukuran 250 mikron. Ukuran butiran 250 mikron merupakan ukuran butiran yang optimal untuk membasahi permukaan gulma dan meresap ke dalam jaringan gulma. hand sprayer atau alat semprot punggung merupakan sprayer yang paling banyak digunakan di perkebunan. Prinsip kerjanya, larutan dikeluarkan dari tangki akibat adanya tekanan udara melalui tenaga pompa yang dihasilkan oleh gerakan tangan penyemprot, pada waktu gagang pompa digerakkan, larutan keluar dari tangki menuju tabung udara sehingga tekanan di dalam tabung meningkat. Keadaan ini menyebabkan larutan herbisida dipaksa keluar melalui klep dan selanjutnya diarahkan oleh nosel ke gulma sasaran. Pada penggunaan handsprayer, tekanan udara yang dihasilkan harus diusahakan agar tetap konstan, tekanan pompa yang tidak konstan mengakibatkan butiran butiran herbisida tidak seragam dari waktu ke waktu. Dari seluruh butiranyang dihasilkan, sekitar 80% berukuran 100 mikron. Hal ini menyebabkan terjadinya drift karena butiran yang kecil dan halus mudah terbawa oleh hembusan angin.

  MenurutHardjosentono dkk (2000) ada dua jenis
alat penyemprot tangan/penyemprot gendong (hand sprayer) yang lebih dikenal diIndonesia yaitu penyemprot semi otomatis dan penyemprot otomatis.Perbedaan kedua penyemprot tersebut terletak pada sistempemompaan. Penyemprot semi otomatis menggunakan tipe pompa cairan (pompa isap), dalam pengoperasiannya pemompaan tambahan diperlukan terus-menerus selama pekerjaan penyemprotan berlangsung agardiperoleh kondisi semprotan yang
konstan. Penyemprot otomatis menggunakan tipe pompa angin, dalam pengoperasiannya memerlukan sejumlah pemompaan untuk memasukkan angin (udara) sehingga terdapat cukup tekanan udara untuk menyemprotkan habis seluruh cairan yangada di dalamtangki, tanpa pemompaan ulang.

c.       Komponen Utama Sprayer
Berdasarkan Hardjosentono dkk (2000), penyemprot tipe gendong terdiri atas 3 (tiga) bagian utama, yaitu tangki, pompa dan bagian pengabut.

•         Bagian tangki (reservoir)
Tangki pada sprayer merupakan tempat atau wadah untuk menyimpan cairan yangakan disemprotkan. Adapun bahan yang biasa digunakan untuk membuat tangki adalah bahan plastik dan bahan logam. Bahan dari plastik memiliki keunggulan terutama dari segi dimensi yang lebih ringan dibandingkan bahan dari logam.Akan tetapi bahan dari logam memiliki keunggulan dalam penggunaannya, contohnya adalah kemudahan pada saat membersihkan tangki dari sisa-sisa bahan semprot (Smith dan Wilkes1990).
Ukuran tangki berbedabeda sesuai dengan kebutuhan, untuk hand sprayer kapasitas yang digunakan biasanya berkisar 10 sampai 17 liter. Hal ini disesuaikan dengan kemampuan operator untuk menggendongnya, selain itu hand sprayer hanyam diperuntukkan bagi tugas penyemprotan ringan dengan areal yang tidak terlalu luas. Sedangkan untuk penyemprotan bahan yang lebih luas digunakan boom sprayer yang dipasang pada traktor dengan tangki berkapasitas sampai 500 galon atau 1892 liter (Smith dan Wilkes1990).

  Menurut Hardjosentono dkk (2000), ada 2 macam bentuk tangki yang
sangat popular, yaitu:
1) Bentuk bulat panjang atau silinder.
Penyemprot otomatis menggunakan tangki berbentuk silinder.
2) Bentuk pipih (penampang melintang), berbentuk elips, dan bagian belakang
disesuaikan dengan lekuk punggung.Pelengkap tambahan lainnya adalah
manometer, komponen ini berfungsi sebagai penunjuk tekanan.

Menurut Smith dan Wilkes (1990), manometer merupakan komponen pengukuran tekanan yang telah dikalibrasi dengan cermat dalam kisaran tekanan pompa, disediakan pada saluran pengeluaran untuk memandu operator dalam pengaturan tekanan untuk setiap pekerjaan dalam penyemprotan. Dengan demikian operator dapat menyesuaikan tekanan yang dibutuhkan untuk menghasilkan ukuran diameter dan pola butiran semprot yang diinginkan. Bila operator menginginkan butiran yang halus, maka tekanan yang digunakan harus cukup kuat.
Pada handsprayer SWAN tipe A14kisaran tekanan pada 13 manometer adalah 0 sampai 10 kg/cm2, sedangkan tekanan yang dianjurkan oleh pihak produsen berkisar dari 4 sampai 6 kg/cm2 dan kisaran 6 sampai 10 kg/cm2 merupakan ambang maksimum tekanan yang diperbolehkan.Sehingga di manometer yangada pada sprayer, kisaran tekanan 6sampai 10 kg/cm2 diberi warna merah.

•         Bagian Pompa (unit pompa)
Unit pompa merupakan komponen yang terpenting dari penyemprot tipe gendong karena dari konstruksinya dapat mengetahui mengenai perbedaan tipe pompa, carakerja dan perbedaan bentuk alat penyemprot secara keseluruhannya. Pompa inilah yang dapat menghasilkan tekanan udara di dalam pipa komponen pemompa.
Selanjutnya tekanan udara tersebut mendorong cairan pada tangki yang berisi larutan pestisida sehingga akan terdorong dengan cairan yang mengalir ke dalam pipa pengeluaran dan selanjutnya akan tersemprot keluar melalui nosel. Dekat atau jauhnya pancaran larutan nosel tersebut sangat tergantung pada besarnya tekanan pompa. Semakin kuat tekanan pompa maka pancaran larutan dari nosel akan jauh dan sebaliknya semakin lemah tekanan pompa maka pancaran larutan dari nosel akan dekat.Ada dua tipe pompa penyemprot gendong yang paling
umum, yaitu tipe pompa angin atau pompa torakdan tipe pompa isap (tekan).
Tipe pompa isap digunakan pada hand sprayertipe semi otomatis, sedangkan tipe pompa torak digunakan pada hand sprayer tipe otomatis (Hardjosentono2000)
Kampas (torak) merupakan salah satu komponen yang paling penting pada tipe pompa torak, torak berfungsi untuk menekan angin/udara di dalam tabung pompa.
  Smith dan Wilkes (1990)
menyatakanpompa torak telah menjadi standar dalam industri penyemprotan selama bertahuntahun karena penampilannyam yang sangat baik dalam pemompaan hampir setiap bahan semprotan, termasuk bentuk pestisida serbuk yang dapat dibasahkan. Pompa tipe torakbiasanya dipergunakan dalam kisaran keluaran kurang dari 2 –8 galon per menit (7.6 –50.3 liter per menit) dengan
tekanan mencapai kisaran 400 psi (27.6 kg/cm2) atau lebih. kampas (torak) pompa angin ada 2 macam yaitu torak bentuk mangkuk yang terbuat dari kulitdan torak bentuk paking yang terbuat dari karet.

•         Bagian Pengabut (Unit Selang dan Pelengkap nosel)
  Hardjosentono (2000) menyatakan unit komponen pengabut terdiri atas
tigabagian penting antara lain selang, laras penyembur dan kepala penyemprot.
1) Selang
Panjang selang penyembur rata-rata 1 meter. Salah satu ujung diberi mur penguat yang ditautkan pada pipa (keran utama) tangki, sedangkan ujung lainnya terpaut pada pegangan (handle)  lengkap dengan keran semprot. Selang dibuat sedemikian rupa sehingga tahan  terhadap tekanan dan lekukannya tidak
mengakibatkan selang melipat. Untuk mengatasi masalah tersebut, bagian dalam keran diberi lapis (kain) atau kawat spiral baja yang halus.
2) Laras Penyembur
Panjang laras penyembur rata-rata 45-50 cm. Laras penyemprot terbuat dari logam campuran Kepala Penyemprot (nosel) Nosel penyemprot merupakan komponen terpenting yang berfungsi untuk memecah cairan semprotan menjadi tetestetes dengan ukuran yang diinginkan dan memancarkannya ke permukaan yang harus disemprot.Bentuk kepala penyemprot ada bermacam ragam, tetapi hanya beberapa saja yang umum terdapat pada hand sprayer,
antara lain:
a) Jenis tunggal, terdapat dalam bentuk I dan L
b) Jenis ganda, terdapat dalam bentuk U, T dan O
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A.    Tempat dan waktu
            Pelaksanaan praktikum mengenai Identitas Spayer dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 13 April 2016 mulai pukul 15.00 WIB, yang dilakukan di ruangan laboratorium Fakultas Pertanian ,Universitas Tidar ,Magelang.

B.     Alat dan bahan
        Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengenalan alat dan mesin pertanian adalah pensil . bolpoin dan penghapus, sprayer.

C.     Metode praktikum / cara kerja
        Adapun cara kerja dari praktikum mengenai identitas spayer adalah sebagai berikut yang pertama adalah kita mencatat macam-macam alat dan mesin yang digunakan didalam pertanian modul praktikum beserta fungsinya masing-masing. Lalu kita menggambar alat dan mesin tersebut beserta bagian bagiannya dengan lengkap.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1    Hasil
Terlampir
    4.2 Pembahasan
Fungsi Sprayer utama dari suatu sprayer adalah memecah cairan menjadi tetes-tetes dengan ukuran yang efektifuntuk didistribusikan secara merata di atas permukaan atau ruang yang harus dilindungi.Fungsi lain adalah mengatur banyaknya pestisida untuk menghindarkanpemberian yang berlebihan yang terbukti bersifat merusak atau merupakan pemborosan. Sedangkan tujuan utama dari penyemprotan obat anti hama dengan menggunakan sprayer adalah untuk melindungi tanaman dari jasad pengganggu dalam batasbatas yang menguntungkan petani.

Klasifikasi Sprayer
Tenaga yang digunakan untuk menggerakkan pompa pada sprayer bisa berasal dari tenaga manusia sebagai operator, motor bakar bensin, ataupun putaran dari PTO suatu traktor.
Sprayer dibedakan menjadi dua kelompok
berdasarkan tenaga penggeraknya, yaitu:
1.     Sprayer dengan penggerak tangan (hand operated sprayer), yang terdiri atas:
•    Hand sprayer, yaitu sprayer yang berukuran kecil dan khusus untuk keperluan di lapangan rumah, taman dan penyemprotan ringan lainnya.
•    Sprayer otomatis: yaitu sprayer dengan tekanan tinggi dimana tekanan diberikan atau dibentuk melalui pemompaan sebelum penyemprotan dilakukan. Sprayer ini disebut juga comprassed air sprayer dengan tekanandalam tangki sekitar 140–200 psi atau 10 –14 kg/cm2
2.    Sprayer semi otomatis, yaitu sprayer yang bentuk fisiknya menyerupai sprayerotomatis tetapi tidak memerlukan tekanan tinggi. Pembentukan tekanan melalui pemompaan yang diberikan sebelum dan selama penyemprotan berlangsung.
3.    Jenis-jenis lainnya seperti bucket sprayer, barrel sprayer,  cheel barrow sprayer, slide pump sprayer. Pada tipetipe ini tangki dan pompa tidak tersusun dalam satu unit,melainkan saling terpisah.
4.      Sprayer bermotor (power sprayer): menggunakan sumber tenaga penggerak dari motor bakar atau motor listrik atau PTO traktor. Ada beberapa tipe dari power sprayer yaitu hydraulic sprayer sprayer, hydraulicpneumatic sprayer: blower sprayer: aerosol generator.

BAB V
PENUTUP

5.1   Kesimpulan
     Berdasarkan  pratikum yang telah dilakukan dengan acara Identitas Sprayer dapat disimpulkan mahasiswa dapat mengetahui macam sprayer berserta cara penggunaan dan fungsi dari masing-masing sprayer tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Moernadis. 1990. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma (Ilmu Gulma-Buku I). Jakarta: Rajawali Pers.

Rukman, Rahmat, dan Sugandi Saputra. 1999.Gulma dan Teknik Pengendalian. Jogjakarta: Kanisius.

Tjitrosoepomo. 2001. Sprayer Gulma. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Widia.2004. Alat Pengendalian Gulma. Institud Pertanian Bogor. Jawa Barat.

Wudianto, R. 1988. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Jakarta: Penebar Swadaya.

Wawan Hermawan.2012. Kinerja Sprayer Bermotor dalam Aplikasi Pupuk Daun
di Perkebunan Tebu.Jurnal Teknikan Pertanian. Institut Pertanian Bogor vol. 26, No. 2
Rukman, Rahmat dan Sugandi Saputra. 1999.Gulma dan Teknik Pengendalian. Jogjakarta: Kanisius.


  ACARA 3 KONTUR
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Masa pembangunan dewasa ini, ketersediaan peta menjadi suatu hal yang tidak dapat ditinggalkan, terlebih untuk pembangunan fisik. Sebagaimana kemajuan di bidang ilmu teknologi yang demikian pesat, teknik pemetaan pun sudah sedemikian berkembang, baik dalam hal teknik pengumpulan data maupun proses pengolahan dan penyajian baik secara spasial maupun sistem informasi kebumian lainnya. Pemetaan teristris adalah proses pemetaan yang pengukurannya langsung dilakukan di permukaan bumi dengan peralatan tertentu. Teknik pemetaan mengalami perkembangan sesuai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi. Dengan perkembangan peralatan ukur tanah secara elektronis, maka proses pengukuran menjadi semakin cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Setiap teknik mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga dalam pemilihannya sangat bergantung dengan tujuan pemetaan, tingkat kerincian obyek yang harus disajikan, serta cakupan wilayah yang akan dipetakan. Dalam pengukuran di lapangan menggunakan peralatan pengukuran, seperti : teodolit, rambu ukur, pita ukur, dan lain lain. Agar pengukuran dapat diwujudkan dalam bentuk peta, setelah semua data dihitung, meliputi perhitungan koordinat (x;y), titik-titik kerangka pemetaan (poligon), perhitungan ketinggian titik-titik poligon (z), sudut arah dan jarak titik-titik detil serta ketinggiannya. Langkah selanjutnya penggambaran dengan garis kontur.

1.2 Tujuan Praktikum
1.    Mempelajari dan mengetahui cara-cara membuat peta dengan penembakan secara radiasi.
2.    Mempelajari dan mengetahui cara-cara membuat peta kontur labu siam
3.    Mengetahui cara membaca peta kontur.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
   
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama dari suatu bidang acuan tertentu. Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis tinggi horizontal. Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap tinggi tertentu. Garis kontur disajikan di atas peta untuk memperlihatkan naik turunnya keadaan permukaan tanah. Konsep dari garis kontur dapat dengan mudah dipahami dengan membayangkan suatu kolam air. Aplikasi lebih lanjut dari garis kontur adalah untuk memberikan informasi slope (kemiringan tanah rata-rata), Irisan profil memanjang atau melintang permukaan tanah terhadap jalur proyek (bangunan) dan perhitungan galian serta timbunan (cut and fill) permukaan tanah asli terhadap ketinggian vertikal garis atau bangunan.                Garis- garis kontur memberikan informasi yang maksimum tentang daerah peta, dan tidak menyembunyikan rincian peta lainnya yang penting. Garis kontur juga memperhatikan elevasi dan konfigurasi permukaan tanah (Ligfesink, 1973). Adapun bidang acuan umum yang sering dipakai adalah bidang permukaan laut rata-rata. Informasi relief secara absolut memperlihatkan dengan cara menuliskan nilai kontur yang merupakan garis ketinggian tersebut di atas di suatu bidang tertentu (Irvine, 1995).                         Peta kontur dibuat dengan mengambil citra permukaan bumi dari pesawat udara atau satelit. Proses pencitraan akan menghasilkan sebuah gambar permukaan bumi dengan warna–warna yang menunjukkan ketinggian tiap permukaan bumi yang dicitrakan. Gambar berwarna tersebut kemudian diolah dengan memberi batas berupa polyline untuk tiap permukaan bumi yang memiliki ketinggian yang sama (memiliki warna yang sama). Tiap garis dalam polyline akan menggambarkan ketinggian permukaan bumi yang sama. Tiap polyline yang menggambarkan ketinggian permukaan bumi tertentu disebut sebagai kontur. Kumpulan dari kontur disebut sebagai peta kontur (Jimmy, 2006) .
Beberapa metode penarikan garis kontur, antara lain metode langsung, yaitu : titik-titik yang sama tinggi di lapangan secara langsung oleh alat penyipat datar, rambu ukur, dan patok-patok yang jumlahnya banyak. Cara ini kurang praktis dan membutuhkan waktu yang banyak di lapangan. Metode tidak langsung, yaitu digambar atas dasar ketelitian detail hasil plotting yang tidak merupakan kelipatan dari interval kontur yang diperlukan, sehingga diperlukan penentuan posisi titik-titik yang mempunyai ketinggian kelipatan dari interval kontur. (Basuki 2006)
Menurut Basuki (2006), metode tidak langsung dapat dilakukan dengan metode matematis dengan menggunakan interpolasi linier, interpolasi yang sebanding dengan jaraknya. Perhitungannya sangat tepat dan diperlukan alat bantu hitung kalkulator. Metode semi segitiga menggunakan mistar segitiga dengan ada angka pembagian sampai millimeter atau alat interpolasi radialgraph yang terbuat dari kertas transparan. Metode grafis digunakan untuk peta-peta skala menengah dan kecil. Cara metode ini memberi angka ketinggian pada setiap garis kontur dan setiap lima buah kontur atau angka kelipatan tertentu garis kontur dibuat agak tebal. Untuk menghindari kesalahan morfologi dari garis kontur, distribusi dari detail ketinggian harus disesuaikan dengan kondisi topografi medan dan skala peta yang dibuat. Apabila medan bergelombang, maka untuk medan yang beda tingginya lebih besar daripada besarnya kontur interval harus diukur, namun pada medan kemiringannya seragam cukup diukur pada awal dan akhir kemiringan tersebut walaupun jaraknya cukup jauh.
Garis kontur mempunyai arti yang penting bagi perencanaan rekayasa, karena dari peta kontur dapat direncanakan, antara lain : penentuan rute, saluran irigasi, bentuk irisan, tampang pada arah yang dikehendaki, gambar isometrik dari galian/timbunan, besar volume galian/timbunan, penentuan batas genangan pada waduk, dan arah drainase. (Basuki 2006)
Agar pengukuran dapat diwujudkan dalam bentuk peta, setelah semua data di lapangan dihitung, meliputi perhitungan koordinat (x,y), titik-titik kerangka pemetaan (poligon), perhitungan ketinggian titik-titik poligon dari pengukuran sipat datar, penarikan garis-garis kontur, dan editing. (Basuki 2006)
Kesalahan yang terjadi pada saat penggambaran peta adalah kesalahan plotting titik kontrol, ketelitian yang diisyaratkan sebesar 0,1 mm. Ketelitian penggambaran peta yang disebabkan oleh alat-alat penggambaran diusahakan tidak melebihi 0,2 mm. (Basuki 2006)
Pengukuran detil merupakan pekerjaan dimana posisi bentuk-bentuk planimetris dan garis-garis kontur berdasarkan pada titik-titik kontol tertentu. Gambar detil dibuat disekitar titik-titik kontrol tertentu. Gambar detil dibuat di sekitar titik-titik kontrol pembantu, yang akhirnya pengukuran detail dari gambar tersebut. (Basuki 2006)
Bentuk permukaan tanah dapat dinyatakan dengan susunan garis-garis lengkung horizontal dengan interval tinggi tertentu. Elevasi lapangan dapat diukur dengan garis-garis lengkung horizontal. Peta-peta topografi mempunyai ketinggian garis-garis lengkung horizontal yang sama disebut jarak antara garis-garis lengkung horizontal. (Sastrodarsono, 2005)


BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A.    Tempat dan waktu
            Pelaksanaan praktikum mengenai Menggambar Peta Garis Kontur dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 22 Maret 2016 mulai pukul 15.00 WIB, yang dilakukan di ruangan laboratorium Fakultas Pertanian ,Universitas Tidar, Magelang.

B.     Alat dan bahan
        Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Menggambar Peta Garis Kontur adalah pensil . bolpoin, penghapus dan kerta, adapun bahan yang digunakan adalah peta daerah garis kontur.

C.     Metode praktikum / cara kerja
1.    Menyiapkan peta daerah garis kontur dan peralatan yang akan digunakan.
2.    Mengukur peta daerah dengan panjang 10 cm x 10 cm yang akan digunakan
3.    Kemudian digambar hingga mendapatkan degradasi dari diameter potongan labusiam tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Hasil
Terlampir

4.2Pembahasan
    Praktikum pembuatan kontur merupakan praktikum terakhir yang dilakukan pada mata kuliah ilmu ukur tanah dan pemetaan wilayah. Praktikum kali ini, yaitu praktikum yang menggunakan beberapa metode dalam proses pengukuran, seperti : metode polar, metode poligon tertutup, dan metode poligon terbuka. Akhir dari praktikum kali ini yaitu pembuatan peta kontur.
Kontur adalah garis khayal yang menggambarkan semua titik yang mempunyai ketinggian yang sama dari bidang referensi tertentu, umumnya bidang yang digunakan adalah permukaan air laut. Kontur digambarkan dengan interval vertikal yang reguler. Interval kontur adalah jarak vertikal antara dua garis ketinggian yang ditentukan berdasarkan skalanya. Bentuk suatu kontur menggambarkan bentuk suatu permukaan lahan yang sebenarnya. Kontur-kontur yang berdekatan menunjukkan kemiringan yang terjal, kontur-kontur yang berjauhan menunjukkan kemiringan yang landai. Garis kontur menunjukkan tinggi suatu tempat di atas permukaan laut, menunjukkan bentuk relief, menunjukkan bentuk lereng. Fungsi garis kontur di bidang kehutanan dapat menunjukan rute jalan/irigasi, arah drainase, bentuk irisan atau tampang pada arah yang dikehendaki.
Peta kontur itu sendiri merupakan peta yang menggambarkan sebagian bentuk-bentuk permukaan bumi yang bersifat alami dengan menggunakan garis-garis kontur. Peta kontur merupakan salah satu contoh dari peta khusus atau peta tematik. Ada beberapa karakteristik garis-garis kontur, yaitu garis yang tertutup, tidak berpotongan, berhimpit pada tempat lereng tegak, kondisi normal ketinggiannya semakin naik, dan meruncing ke arah hulu. Interpretasi peta kontur memberikan informasi tentang ketinggian tempat, bentuk lereng (apakah berbentuk cekung, cembung, atau seragam) , serta juga dapat menunjukkan kemiringan lereng (apakah lereng tersebut landai atau terjal) .
Selain itu dari peta kontur juga dapat digunakan untuk menentukan inversibility atau daerah yang tampak yang diperoleh dari pembuatan profil atau diagram penampang. Profil atau penampang adalah gambaran kenampakan suatu daerah apabila dipotong secara vertikal oleh bidang tegak lurus terhadap permukaannya. Berdasarkan gambar peta yang terdapat pada lampiran, terlihat bahwa semakin rapat garis antarkontur, maka kemiringan lereng semakin terjal. Sebaliknya, semakin jarang garis antarkontur, maka kemiringan lereng semakin landai.
Selain untuk mengetahui kemiringan lereng, identifikasi tentang garis kontur juga dapat untuk mengetahui bentuk lereng. Berdasarkan bentuknya, lereng dapat berbentuk seragam, cekung, ataupun cembung. Lereng dapat pula berbentuk tegak lurus atau tebing, sehingga bila digambarkan menunjukkan garis kontur yang saling berimpit.
            Pada metode poligon yang diukur adalah jarak dan sudut dengan menggunakan pita ukur dan teodolit. Dengan menggunakan data metode poligon untuk mencari nilai α dan β untuk menghitung  X dan Y.
            Hasil yang didapatkan dari praktikum ini sangat dipengaruhi oleh ketelitian pada proses praktikum, baik ketelitian dari alat maupun ketelitian dari praktikan. Kondisi lingkungan juga berpengaruh pada proses praktikum yang nantinya mempengaruhi juga hasil yang didapatkan. Seperti misalnya pada praktikum kali ini terjadi kendala cuaca, yaitu ditengah-tengah proses praktikum hujan turun sangat lebat sehingga terpaksa praktikum dihentikan dan diteruskan hari berikutnya. Karena theodolit tidak boleh terkena hujan otomatis theodolit dilepas dari statif. Walaupun kunci body tidak dilepas tapi hal ini juga dapat mempengaruhi nilai yang didapatkan. Sehingga dilakukan koreksi agar mengetahui data yang didapatkan masih dalam batas toleransi atau tidak.

BAB V
PENUTUP

5.1   Kesimpulan
1.    Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama dari suatu bidang acuan tertentu.
2.    Konsep dari garis kontur dapat dengan mudah dipahami dengan membayangkan suatu kolam air.
3.    Garis kontur disajikan di atas peta untuk memperlihatkan naik turunnya keadaan permukaan tanah.
4.    Dengan cara mempelajari cara pembuatan garis kontur kita dapat mengetahui keadaan wilayah pada ketinggian yang sama.


DAFTAR PUSTAKA

Djibran. S .R. 2011. Laporan Praktikum.http://rickiesdjibran.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum.html. Diakses pada tanggal 7 mei 2016
Haerani. Nunung. 2011. Laporan Ekologi Pembuatan Peta Garis.     http://nununghaerani.blogspot.com/2011/12/laporan-ekologi-pembuatan-peta-garis.html.     Diakses pada tanggal 13 Mei 2016
Roni. Jajang. 2012. Laporan Akhir Peta Kontur. http://jajangroni.blogspot.com/2012/03/laporan-    akhir-peta-kontur-iutpw.html. Diakses pada tanggal 13 Mei 2016
Sastrodarsono, Suyono. 2005. Pengukuran Topografi dan Teknik Pemetaan. Jakarta: Pradnya     Paramita.
Setiaji, Heri. (2009). Pembuatan Peta Garis Kontur. Sumber : Modul Pembelajaran STPN     Yogyakarta.

ACARA 4 KALIBRASI SPRAYER dan SLEP

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Keberhasilan aplikasi herbisida ditentukan oleh beberapa hal antara lain gulma sasaran, cuaca, jenis herbisida yang digunakan dan tata cara aplikasinya.  Syarat pengaplikasian herbisida juga harus sesuai dengan kondisi di lapangan.  Sebelum melakukan aplikasi herbisida terlebih dahulu harus mengetahui gulma sasaran dan tanaman yang dibudidayakan serta sifat – sifatnya.  Jenis herbisida juga penting untuk diketahui apakah sesuai untuk mengendalikan gulma sasaran dan tidak meracuni tanaman serta bagaimana herbisida tersebut diaplikasikan.  Selain itu, faktor lain yang sangat menentukan keberhasilan suatu aplikasi herbisida adalah cuaca, alat yang digunakan dan orang yang mengaplikasikan herbisida tersebut.  Apabila hal hal tersebut sudah dilaksanakan dengan baik maka aplikasi herbisida juga dilapangan diharapkan dapat baik pula (Djojosumarto, 2000).
Alat yang digunakan dalam pengaplikasian herbisida adalah alat penyemprot atau sprayer.  Alat penyemprot herbisida yang paling banyak digunakan adalah alat penyemprot punggung.  Sebelum melakukan pengendalian gulma, terlebih dahulu sprayer dikalibrasi.  Kalibrasi dilakukan untuk menghindari pemborosan herbisida, memperkecil terjadinya keracunan pada tanaman akibat penumpukan herbisida, dan memperkecil pencemaran lingkungan (Yakup,dkk, 1991).  Dalam melakukan kalibrasi sprayer terdapat dua metode yang digunakan yaitu metode luas dan metode waktu.  Dalam melakukan dua metode tersebut perlu dilakukan praktik secara khusus agar pengaplikasian herbisida dapat berhasil.

1.2    Tujuan
1.    Untuk mendapatkan persyaratan agroteknis yang diperlukan dalam penggunaan peralatan pengendali hama dan penyakit.
       Persyartan agrotekis tersebut berupa:
•    Pemberian bahan kimianya dapat teratur dan seragam baik volume maupun konsepnya.
•    Penyebarannya dapat seragam untuk tiap – tiap kesatuan luas.
•    Penetrasi bahan kimia yang tinggi atau bahkan kimia yang diberikan tersebut dapat menyebar merata keseluruhan bagian tanaman yang mengalami serangan atau sebagai sumber serangan hama dan penyakit.
•    Bahan kimia dapat tahan melekat pada tanaman.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pada dasarnya semua alat yang digunakan untuk mengaplikasikan pestisida dengan cara penyemprotan disebut alat semprot atau sprayer. Apapun bentuk dan mekanisme kerjanya, sprayer berfungsi untuk mengubah atau memecah larutan semprot, yang dilakukan nozzle, menjadi bagian-bagian atau butiran-butiran yang sangat halus. Alat aplikasi pestisida yang efisien dapat menjamin penyebaran bahan yang rata pada sasaran tanpa pemborosan. Selain itu pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat dan dengan jumlah tenaga kerja minimal. Fungsi utama semua jenis alat pengendalian adalah untuk membantu mengendalikan suatu organisme pengganggu tanaman sasaran sehingga diperoleh hasil yang efektif dan efisien. Aplikasi pestisida yang tepat dapat didefinisikan sebagai aplikasi pestisida yang semaksimal mungkin terhadap sasaran yang ditentukan pada saat yang tepat, dengan liputan hasil semprotan yang merata dari jumlah pestisida yang telah ditentukan sesuai dengan anjuran dosis. Adapun cara pemakaian pestisida yang sering dilakukan oleh petani, salah satunya adalah dengan penyemprotan (Spraying). Cara ini merupakan metode yang paling banyak digunakan (Wudianto,1999).       
Kalibrasi adalah mengukur berapa banyak larutan semprot yang dikeluarkan oleh alat semprot (sprayer), sehingga dapat mengetahui berapa banyak larutan semprot yang disemprotkan pada setiap satuan lahan. Keberhasilan aplikasi herbisida ditentukan oleh beberapa hal antara lain gulma/hama sasaran, jenis herbisida, dosis, dan cara aplikasinya. Selain itu faktor lain yang sangat menentukan keberhasilan suatu aplikasi herbisida adalah cuaca, alat yang digunakan dan orang yang mengaplikasikan herbisida tersebut. Manfaat kalibrasi adalah: menentukan takaran aplikasi dengan tepat, mencegah pemborosan, dan mengadakan penyeragaman perhitungan aplikasi. Hal – hal yang harus diperhatikan saat melakukan kalibrasi meliputi kecepatan jalan dan tekanan dalam tangki harus konstan, alat dan operator serta lahan yang digunakan harus sama pada saat aplikasi dan kalibrasi. Apabila hal hal tersebut sudah dilaksanakan dengan baik maka aplikasi herbisida juga dilapangan diharapkan dapat baik pula.
Kalibrasi adalah peneraan alat semprot untuk memperoleh ukuran larutan yang keluar
dari mulut nozel secara tepat persatuan waktu. Lerch (1984) menyatakan bahwa keberhasilan
penyemprotan sangat ditentukan oleh tingkat peliputan (tingkat penutupan) yakni banyaknya
droplet yang menutupi bidang sasaran. Makin banyak jumlah droplet pada tiap cm2 bidang
sasaran, makin besar kemungkinan dapat terkena pestisida sehingga semakin besar
kemungkinan penyemprotan berhasil (Moenandir, J., 1988). Selain itu ketepatan hasil
kalibrasi menentukan efektivitas dan efisiensi biaya pengendalian gulma. Jumlah kebutuhan
larutan sangat bergantung pada jenis alat semprot, nozzle, kecepatan berjalan penyemprot,
kondisigulma,dankondisiareal(Barus,2007).
     Waktu aplikasi mempunyai pengaruh juga dalam aktivitas herbisida. Gugus non
selektif dengan pengaruh residu rendah biasanya diaplikasikan sebagai herbisida pra-tanam.
Gulma yang mempunyai perakaran yang banyak dalam permukaan tanah akan menjadi pada
gugusanherbisidapratumbuh(Moenandir,J.,1988)
     Slip adalah Selisih jarak tempuh roda traktor dengan implement tanpa beroperasi dengan jarak tempuh roda traktor dengan implement saat operasi dibagi dengan jarak tempuh roda traktor dengan implement tanpa operasi pada kondisi tanh yangsama. Apabila roda meneruskan gaya pada permukaan alas maka terjadi slip. Akibat pengecilan jari-jari banefektif statis maupun dinamis maka pengukurannyamenjadi agak rumit. Pada umumnya dipakai suatu metoda dimana jumlah putaranroda belakang sepanjang suatu. Lintasan jarak yang ditempuh dibagi waktu yangdigunakan) dari suatu traktor yang dibebani diperbandingkan terhadap jumlah putaran roda belakang tanpa beban no sepanjang lintasan yang sama (jarak yangditempuh so dibagi dengan waktu yang sama dengan di atas).Pengukuran no dan ns adalah penyederhanaan yang umum dipakai. Lebih benar tetapi memakan waktu lebih banyak adalah menjalankan traktor tanpa beban dan kemudian sambil menyeret beban bentuk kemudian mendapat nilai no dan so yang dirata-ratakan Sebuah roda yang bergerak (ada atau tiadanyagaya tarik atau gaya rem) akan mengalami slip dan juga tahanan gelinding (karenaroda itu menggelinding). Yang mempengaruhinya adalah kekerasan alasnya dankekerasan roda. Sebuah roda keras pada alas yang keras dan rata mengalamitahanan gelinding yang rendah. Sebuah roda lunak pada alas keras dan rata akan jelas mempunyai tahanan gelinding yang lebih tinggi.   

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A.    Tempat dan waktu
            Pelaksanaan praktikum mengenai Kalibrasi Sprayer dilaksanakan pada hari Selasa tanggal  April 2016 mulai pukul 15.00 WIB, yang dilakukan di ruangan laboratorium Fakultas Pertanian, Universitas Tidar, Magelang.

B.     Alat dan bahan
        Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Kalibrasi Sprayer adalah sprayer, gelas piala 1000 ml, tali rafia, gunting, meteran, stopwatch, dan ember adapun bahan yang diguanakan adalah spidol,air, pulpen, penghapus, buku.

C.     Metode praktikum / cara kerja
1.    Mengukur daerah yang akan disemprot dengan luasan 2 x 4 meter.
2.    Mengisi sprayer yang bertekanan dengan volume air dan bahan kimia 10 L
3.    Meletakkan alat semprot di punggung dan melakukan penyemprotan sambil berjalan secara teratr sejauh 8 meter.
4.    Menghitung waktu yang diperlukan untuk menempuk jarak 8 meter dengan menggunakan stopwatch.
5.    Sisa air di dalam sprayer dituang kembali, dan diukur berapa volumenya.
6.    Mengukur lebar penyemprotan yang dihasilkan oleh nozel yang digunakan dengan mengukur jarak tepi ke tepi (B meter)

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1       Hasil
2. Hasil kalibrasi
Ukuran lahan = 2m x 4m
Volume = 10L
Waktu = 28 detik
Sisa volume =7,3L


Slip traktor
Menghitung waktu penggunaan tractor dengan luas lahan 1 ha, lebar alat 5m, apa saja yang perlu diketahui dalam menghitung waktu penggunaan traktor dan berapa waktu yang diperlukan?
Faktor yang diketahui:
1.    Kecepatan 10 km/jam
2.    Faktor hilang 0,5 jam
3.    Panjang lintasan
4.    Biaya yang dikeluarkan
5.    Waktu yang dibutuhkan
6.    Jarak yang dibutuhkan
Biaya Rp100000/jam, panjang lahan 250m, lebar lahan= 40m
1.    Panjang lintasan = lebar lahan
Lebar alat
= 40m  = 8m
    5m
2.    Jarak yang dibutuhkan= panjang lahan x panjang lintasan
= 250 x 8 = 2000m
3.    Waktu yang dibutuhkan = jarak yang dibutuhkan
Kecepatan
=  2000m / 10 km/jam
= 0,2 jam
4.    Waktu total = waktu yang dibutuhkan + waktu yang hilang
= 0,2 jam + 0,5 jam = 0,7 jam
5.    Biaya = biaya x kecepatan total
= 100000 x 0,7 = 70000

4.2    Pembahasan
    Kalibrasi adalah mengukur berapa banyak larutan semprot yang dikeluarkan oleh alat semprot (sprayer), sehingga dapat mengetahui berapa banyak larutan semprot yang disemprotkan pada setiap satuan lahan. Manfaat kalibrasi adalah: menentukan takaran aplikasi dengan tepat, mencegah pemborosan, dan mengadakan penyeragaman perhitungan aplikasi. Kalibrasi dilakukan sebelum melakukan penyemprotan, syarat  yang harus dilakukan antara lain yaitu kecepatan jalan dan tekanan tangki harus konstan, serta operator,  alat, dan lahan yang digunakan saat kalibrasi dan aplikasi harus sama. Tujuan dilakukannya kalibrasi adalah supaya dalam penyemprotan dapat dilakukan dengan jumlah yang tepat sesuai arah sasaran dan penggunaan herbisida menjadi efisien dan efektif. Dalam kalibrasi, kecepatan jalan operator sangat mempengaruhi karena dalam pelaksanaan di lapangan sangat dipengaruhi oleh bentuk topografi areal, penghalang seperti parit dan batang melintang. Selain itu posisi nosel juga sangat mempengaruhi dalam aplikasi herbisida. Untuk mendapatkan ketinggian nosel yang konstan yaitu dengan sudut 450 dari permukaan gulma sasaran.
BAB V
PENUTUP

5.1       Kesimpulan
    Berdasarkan  pratikum yang telah dilakukan dengan acara Kalibrasi Sprayer dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.     Tujuan dilakukannya kalibrasi adalah untuk mendapatkan persyaratan agroteknis yang diperlukan dalam penggunaan peralatan pengendali hama dan penyakit. Dengan jumlah yang tepat  sesuai arah sasaran dan penggunaan herbisida menjadi efisien dan efektif.
2.    Kalibrasi adalah mengukur berapa banyak larutan semprot yang dikeluarkan oleh alat semprot (sprayer), sehingga dapat mengetahui berapa banyak larutan semprot yang disemprotkan pada setiap satuan lahan.
3.    Penyebab dilakukannya kalibrasi adalah adanya perubahan yang disebabkan dari nozel yang selanjutnya akan menyebabakan perubahan curah dan lebar gawang.
4.    Volume semprot yang dihasilkan oleh nosel kuning  lebih besar volumenya dibandingkan dengan volume semprot yang dihasilkan oleh nosel merah
5.    Perhitungan kalibrasi merupakan perhitungan jumlah cairan yang dibutuhkan per luasan lahan yang akan diaplikasikan.
6.    Perhitungan kalibrasi dengan ukuran lahan 8m, volume 10L, dengan waktu 28 detik, sisa volume 7,3L.
7.    Perhitungan slip Panjang lintasan 8m, jarak yang dibutuhkan 2000m, waktu yang dibhutuhkan 0,2 jam, waktu total 0,7 jam, biaya 70000

DAFTAR PUSTAKA

Annyounghasimnikka, 2012.  http://netblueprint.blogspot.com/2013/06/cara-mengkalibrasi-alat-semprot-sprayer.html, Diakses tanggal 5 Mei 2016

Djojosumarto, P. 2008. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius Yogyakarta.
Netblueprint, 2013.  http://naneuntetylicious.blogspot.com/2012/12/teknik-pengendalian-gulma-    secara.html, Diakses tanggal 5 Mei 2016

Setyawan, Deni, 2014; http://densetyawan.blogspot.com/2014/05/kalibrasi-alat-semprot.html ,     Diakses tanggal 21 Mei 2016
Wudianto, R. 1999. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Penebar Swadaya, Jakarta.

Yakup, 1991. Gulma Dan Teknik Pengendaliannya. Rajawali Press. Jakarta.

ACARA 5 KLINOMETER
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Pembelajaran matematika lebih menyenangkan apabila konsep-konsep teori diterapkan pada kehidupan sesungguhnya. Misalnya pokok bahasan sudut kemiringan/elevasi, kita dapat menggunakan media sederhana yaitu klinometer untuk mengukur tinggi sebuah pohon, tebing, atau tiang bendera. Klinometer yaitu alat  yang digunakan untuk mengukur sudut kemiringan/elevasi, yang dibentuk antara garis datar dengan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis datar tersebut dengan titik puncak (ujung) suatu obyek.Dengan menggunakan teorema pytaghoras maka akan diketahui panjang sisi miring pada sebuah segitiga.
Lebih dari 3000 tahun yang lalu pada zaman Mesir Kuno dan Babilonia serta peradabanLembah Indus adalah awal trigonometri dapat dilacak .Matematikawan India adalah perintis penghitungan variabel aljabar yang digunakan untuk menghitung astronomi dan juga trigonometri. Trigonometri adalah sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segitiga dan fungsi trigonometrik sepertisinus, cosinus, dan tangen. Trigonometri memiliki hubungan dengan geometri, meskipun ada ketidaksetujuan tentang apa hubungannya; bagi beberapa orang, trigonometri adalah bagian dari geometri.
Pada kelas X ini kita telah mempelajari tentang cara mengukur Trigonometri  dan Trigonometri  sendiri berhubungan dengan sudut , derajat, dan ketinggian . untuk mengukurnya , biasanya kita mencari cosines, tangen, dan sin.  Kita juga dapat mengukur ketinggian suatu benda dengan menggunakan Trigonometri . namun, bagaimana jika tinggi benda itu melebihi tinggi diri kita dan sulit untuk mengukurnya menggunakan alat ukur. Pada makalah inilah akan diberikan pemecahan masalah dari cara mengukur Ketinggian suatu benda dengan mudah dan dengan alat yang sederhana.

Alat yang akan dipakai nanti adalah alat “ Klinometer” . alat yang sederhana dan dapat dirakit sendiri. Kegunaan alat ini yaitu dengan mengukur sudut kemiringan benda atau objek yang akan diukur ketinggiannya.

1.2    Tujuan praktikum
1.    Untuk mengetahui luas dan tinggi dari suatu bagunan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
     Dalam pembelajarn matematika harus menggunakan strategi belajar mengajar yang tepat dan sesuai dengan bahan ajar yang akan dibahas. Srategi belajar matematika khususnya, dibagi menjadi metode dan teknik yang digunakan selama pembelajaran. Metode dan teknik dalam pembelajarn matematika sebenarnya sangat bervariasi. Bukan hanya menggunakan metode ceramah saja, tetapi metode diskusi dan pemanfaatan alat peraga pun dapat menjadi alternatif metode yang digunakan. Teknik pembelajarnnya pun tidak hanya terbatas pada pembacaan materi oleh guru kemudian siswa hanya mendengar saja, tetapi ada teknik penyampaian materi yang lebih mudah untuk siswa memahaminya. Misalnya dengan metode penyampaian menggunakan alat peraga klinometer (alat untuk mengkur sudut elevasi dan deviasi),salah satu teknik yang digunakan adalah dengan teknik menyuruh siswa untuk mencoba menggunakan alat peraga tersebut. Jadi siswa tidak hanya melihat guru menggunakan alat peraga tetapi juga mencoba untuk menggunakan. Dengan ini siswa akan lebih mudah untuk memahami, karena siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.Metode penyampaian dengan alat peraga akan menghasilkan pemahaman yang berbeda antara guru yang satu dengan guru yang lain. Hal ini tergantung dari teknik yang digunakan dalam penyampaian metode pembelajran dengan alat peraga tersebut. Teknik penyampaian materi oleh guru mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi yang di ajarkan.
     Klinometer merupakan alat peraga matematika yang digunakan untuk menggukur sudut elevasi dan sudut depresi. Dengan menggunakan alat ini mempermudah siswa dan guru dalam pembelajaran sudut elevasi dan deviasi. Sudut elevasi dan depresi digunakan untuk mempermudah pengukuran benda-benda yang berukuran tinggi dari bawah, misalnya mengukur tinggi pohon. Dengan menggunakan rumus tangen  sudut elevasi dengan perbandingan antara tinggi pohon dengan jarak antara pengamat dengan benda. Dengan alat peraga ini diharapkan siswa akan lebih mudah memahami materi sudut elevasi dan depresi.


BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A.    Tempat dan waktu
            Pelaksanaan praktikum mengenai klinometer dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 April 2016 mulai pukul 15.00 WIB, yang dilakukan di ruangan laboratorium Fakultas Pertanian ,Universitas Tidar ,Magelang.

B.     Alat dan bahan
        Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengenalan alat dan mesin pertanian adalah pensil . bolpoin dan penghapus, klinometer, meteran.

C.     Metode praktikum / cara kerja
        Adapun cara kerja dari praktikum mengenai klinometer  dengan cara menghitung berapa panjang dan luas dari gedung ekonomi yang dihitung dengan rumus phytagoras.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.2    Hasil
Terlampir
    4.2 Pembahasan
     Klinometer juga dikenal sebagai inklinometer adalah perangkat yang digunakan untuk menentukan pengukuran yang akurat yang berkaitan dengan landai, ketinggian, jarak dan kemiringan suatu gedung. Klinometer ini sering digunakan dalam meteorologi, serta kehutanan dan survei serta juga dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengukur ketinggian pohon. Klinometer untuk alat untuk mengkur sudut elevasi dan deviasi .
Sudut adalah ukuran jumlah rotasi antar dua potongan garis. Kedua potongan garis (sinar) ini dinamakan sisi awal dan sisi terminal.Bila rotasinya bersifat berlawanan arah jarum jam, sudutnya positif. Jika searah jarum jam, sudutnya negatif. Sudut sering diukur dalam derajat atau radian. Ada satuan ukur sudut lain yang disebut gradian. Sudut siku-siku dibagi menjadi 100 gradian. Gradian digunakan oleh surveyor, namun tidak umum dipakai dalam matematika. Kamu bisa menemukan tombolnya, grad, di kalkulator ilmiah.
Ukuran Sudut 1 putaran = 360 derajat (360°) = 2π radian

    Perhitungan klinometer dilakukan dengan menggunakan rumus : β = 460 , ɑ = 90 0-β
    EG = AD tan ɑ + A F
        = 1560 x tan 44 + 75,4
        = 1506,474 + 75,4
        = 1581,874 cm
        = 15,81 m
BAB V
PENUTUP

5.1       Kesimpulan
     Dari praktikum yang telah dilaksanakan klinometer dilakukan dengan menggunakan sudut elevasi dan devisiasi. Hasil yang didapatkan dari praktikum klinometer adalah tinggi gedung setinggi 15,81 m.

DAFTAR PUSTAKA
Purwanto. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika. Surakarta Sebelas Maret University Press.
Noormandiri dan Endar S. 2004. Buku Pelajaran Matematika   SMA Untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
http://miralulu12.blogspot.com/2014/04/makalah-matematika-klinometer.html

http://suhairi33.blogspot.com/2014/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html

https://debiputry.wordpress.com/2010/12/11/14/
http://riyani-dwidayanti.blogspot.com/2011/04/klinometer.html
http://su-hrman.blogspot.com/2011/09/mengukur-tinggi-pohon-dengan-klinometer.html
http://matematikamapel.blogspot.com/2013/06/klinometer-tegak-untuk-mengukur-tinggi.html
http://wapikweb.org/article/detail/mengukur-ketinggian-benda-nyata-dengan-menggunakan-perbandingan-trigonometri.php

ACARA 6 KUNJUNGAN QUICK
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1    LATAR BELAKANG
    CV KARYA HIDUP SENTOSA adalah perusahaan perorangan yang bermula dari sebuah bengkel kecil milik Bapak Kirjo Hadi Suseno yang didirikan tahun 1953.Pada mulanya bengkel ini hanya memiliki sebuah mensi bubut dengan satu orang pekerja. Pada perjalanannya bengkel I ni berubah menjadi sebuah perusahaan manufactur dengan nama CV KARYA HIDUP SENTOSA.Pada tahun 1973, CV KARYA HIDUP SENTOSA bekerjasama dengan Kubota Corporation mendirikan pabrik meisn diesel di kota Semarang dengan nama PT Kubota Indonesia. Karena inilah maka nama KHS selalu dikaitkan dengan Kubota.
Sampai saat ini KHS adalah perusahaan yang memporduksi alat-alat pertanian traktor tangan dengan merk QUICK . Kemudian juga dikembangkan ke produksi Generator set dan produk-produk cor seperti exhaust manifold untuk memenuhi pesanan dari Kubota Jepang
.
     Penerapan K3 di Perusahaan sesungguhnya merupakan suatu kebutuhan baik dalam rangka pertimbangan ekonomi maupun terhadap kepatuhan terhadap aturan yang berlaku dalam rangka tanggung jawab sosial perusahaan. Kenyataanya masih banyak pimpinan perusahaan yang melupakan tanggung jawabnya dengan tidak menerapkan K3 di perusahaanya dengan baik. Hal ini disebabkan dengan adanya pemikiran bahwa menerapkan K3 berarti mengeluarkan biaya kedua untuk pembiayaanya. Padahal penerapan K3 ( Kesehatan dan Keselamatan Kerja ) di perusahaan sangat penting mengingat tujuan dari k3 adalah mencagah terjadinya kecelakaan mencegah timbulnya penyakit akibat / pekerjaan, mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaanbangunan-bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, meningkat kan produktifitas kerja tanpa memeras tenagakerja dan menjamin kehidupan produktifnya, serta meningkatkan dan mengamankan produksi.Oleh karena itu kelompok kami melakukan kunjungan Industrike CV KHS ( Karya Hidup Sentosa ) karena CV KHS adalah suatu perusahaan besar yang bergerak di bidang teknologi dimana dalam proses produksi banyak menggunakan mesin mesin berteknologi tinggi sehingga dalam produksi lebih berpotensi menimbulkan bahaya baik bahaya fisik maupun psikologis. Disampingitukelompok kami jugadapatmengetahuibagaimanapenerapan K3 di CV KHS dalam proses produksiapakahsudahberjalandenganbaikatausebaliknya.

B.     Tujuan Kunjungan CV. Karya Hidup Sentosa
1.    Mengetahui produk yang dihasilkan CV. Karya Hidup Sentosa.
2.  Mengetahui proses produksi di CV. Karya Hidup Sentosa.
3.  Mengetahui penerapan K3 ( Kesehatan dan Keselamatan Kerja ) di area kerja CV. Karya Hidup Sentosa.
4. Mengetahui management K3 di CV. Karya Hidup Sentosa.

BAB 2
PEMBAHASAN

A.   Sejarah CV. Karya Hidup Sentosa
CV. KARYA HIDUP SENTOSA adalah pabrik alat / mesin pertanian yang didirikan pada tahun 1953, di Yogyakarta oleh Bapak dan Ibu Kirjo Hadi Suseno.
Pada tahun 1972 CV. KHS mendapatkan penghargaan Anugerah Satya Lencana Pembangunan dari Presiden RI-2. Setahun kemudian, pada th 1973 CV. KHS melakukan joint venture dengan KUBOTA Corp. dengan mendirikan pabrik mesin PT. KUBOTA Indonesia (PT. KI) di Semarang. Dan kini CV. KHS telah mendapat sertifikat ISO 9001:2000.
CV. KHS memproduksi alat-alat pertanian dengan merk "QUICK", seperti traktor tangan (power tiller), power thresher dan sebagainya. Merk QUICK asalnya dari seorang pelanggan. Waktu itu produk CV. KHS belum ber-merk, pelanggan tersebut menawarkan diri untuk memberi nama merk, kemudian si pelanggan menanyakan nama si pemilik yaitu Kwik Hing Sie ( Pak Kwik) dari nama tersebut diambil kata "Kwik" ditransformasi ke dalam bahasa Inggris menjadi QUICK (berarti : "cepat") kemudian "QUICK" diusulkan menjadi nama merk dan Bp. Kirjo Hadi Suseno setuju.
Sejak itu produk mesin dan alat pertanian produksi CV. KHS diberi merk QUICK dan telah didaftarkan paten merk .Dari penamaan merk-pun adalah usulan dari pelanggan ( Customer Oriented ). Traktor tangan QUICK merupakan produk andalannya dan menjadi market leader di Indonesia juga export ke negara lain. CV. KHS juga mengembangkan produk lain, seperti generating set dan memproduksi exhaust manifold dan sudah export ke KUBOTA Corp. Japan, spare parts otomotif dan spare parts mesin textile. CV. KHS memiliki 5 kantor cabang pemasaran di Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Tanjung Karang, Makassar dan 1 kantor perwakilan di Medan, serta didukung lebih dari 400 dealer / toko yang tersebar di seluruh Indonesia.

B.    Kebijakan Mutu Perusahaan
Kebijakan Mutu (Quality Policy) CV. Karya Hidup Sentosa adalah :
"Menjadi produsen traktor tangan terkemuka di pasar nasional, melalui inovasidan perbaikan terus menerus dengan komitmen total demi kepuasan pelanggan.
Untuk mewujudkan Kebijakan Mutu tersebut di atas, maka CV. Karya Hidup Sentosa senantiasa berupaya keras dan berkomitmen tinggi untuk :
a.  Memberikan kepuasan kepada pelanggan
b.  Menjaga pertumbuhan dan pengembangan perusahaan
c.  Memiliki keunggulan bisnis dengan
d.  Menciptakan produk yang berkualitas dan inovatif dengan harga bersaing.
e. Membangun jaringan distribusi yang luas dan kuat
f. Membentuk sumber daya manusia yang berkompetensi tinggi
g. Melakukan perbaikan yang berkesinambungan dengan cepat
Saat ini CV Karya Hidup Sentosa sudah mengekspor ke beberapa negara Asia, Asia Pasifik, Afrika dan Amerika Latin.

C.   Sertifikasi ISO 9001:2000
CV. Karya Hidup Sentosa berkomitmen untuk menghasilkan produk - produk yang berkualitas dan sebagai jaminan kualitas, CV. Karya Hidup Sentosa telah mendapat sertifikat Manajemen Mutu ISO 9001:2000 (Certificate ID08/1223).
D.   Bidang Usaha CV Karya Hidup Sentosa
a. Mesin pertanian :
1. Traktor tangan QUICK / power tiller
2. Traktor roda empat KUBOTA / four wheel traktor
3. Mesin perontok QUICK / power thresher
4. Pompa air set / water pump set
5. Alat tanam / transplanter
6. Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) set
b. Mesin diesel :
1. Mesin diesel horisontal KUBOTA (Dealer Utama)
2. Mesin diesel vertikal KUBOTA (Dealer Utama)
c. Produk genset :
1.QUICK Generator Sound Proof (KUBOTA engine + alternator DENYO / STAMFORD)
2. QUICK Generator Open Type (KUBOTA engine + alternator DENYO / STAMFORD)
3.AMF (Automatic Main Failure) untuk generator
4. Alternator DENYO / STAMFORD
5 Tower lamp QUICK
d. Produk cast iron dan finish part dari bahan:
1. FC 20-30 dan FCD 40-80
e. Spare Part
1.Spare part alat pertanian
2.Spare part mesin diesel horisontal
3.Spare part mesin diesel vertikal
4. Rubber roll
5. V-belt
6. Gasket
7. Bearing
8. Piston Ring
9.Chain

E. Produk CV KHS
a. Diesel Vertikal Kubota
1. SUPER MINI SERIES :
2. KUBOTA Z 482 EBBS-EC
3. KUBOTA D 722 EBBS-EC
4.KUBOTA D 905 E2B-EU-X1
5. KUBOTA D 1105 E2B-EU-X1
6. KUBOTA V 1505 E2B-EU-X1
7. KUBOTA V 1505 E2BB-SAE
8. KUBOTA V 1505 T-E2B-EU-X1
9. KUBOTA D 1703 EBBS-EC
10. KUBOTA V 2203 B-SAE
11. KUBOTA V 2203 E2B-EU-X3
12.  KUBOTA E2B-EU-24
13.  KUBOTA T-E2B-EU-24
14.  KUBOTA D 905 BG2-SAE
15.  KUBOTA D 1105 BG2-SAE
16.  KUBOTA V 1505 BG2-SAE
17.  KUBOTA V 1305 BG2-SAE
18.  KUBOTA D 1703 EBG-SAE
19.  KUBOTA V 1903 EBG-SAE
20.  KUBOTA V 2203 EBG-SAE
21.  KUBOTA F 2803 EBG-SAE
22.  KUBOTA V 3300 EBG-SAE
b. Diesel Horisontal KUBOTA
1. KUBOTA RD 55
2. KUBOTA RD 65 T
3. KUBOTA RD 85 DI 1T
4. KUBOTA RD 85 DI 2T
5.  KUBOTA RD 105 DI 2
6.  KUBOTA RD 55 H
7. KUBOTA RD 65 H
8.  KUBOTA RD 85 DI 1B
9.  KUBOTA RD 85 DIH 1
c.  Traktor Tangan QUICK
1.  QUICK G1000
2.  QUICK G1000 Boxer
3.  QUICK G3000 Zeva
4.  QUICK M1000 Alfa
5.  QUICK G600
6.  QUICK Impala
7.  QUICK Zena Rotary
8.   QUICK Capung Metal
d. Power Thresher QUICK
1. QUICK TG1000
e.  APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik) Set
1. APPO TOMOTANI TMT 1885 B
f.  GENERATING SET QUICK :
1. QUICK GSP 10 KVA
2. QUICK GSP 15 KVA
3. QUICK GSP 20 KVA
4. QUICK GSP 25 KVA
5. QUICK GOT 10 KVA
6. QUICK GOT 15 KVA
7. QUICK GOT 20 KVA
8. QUICK GOT 25 KVA

F.    AREA KERJA CV KHS
a. Riset dan Desain
Dalam merancang sebuah produk, CV. Karya Hidup Sentosa menggunakan sistim komputerisasi yang canggih dan modern dengan software :
1. CAD (Computer Aided Design), untuk membuat gambar kerja 3 dimensi yang presisi dan berkualitas baik.
2. CAE (Computer Aided Engineering), untuk mensimulasi / menghitung kekuatan masing-masing part dalam gambar kerja
b. Permesinan
Untuk menghasilkan produk berkualitas baik, CV. Karya Hidup Sentosa menggunakan mesin-mesin dengan teknologi tinggi dan memakai software Cad Cam (Computer Aided Design-Computer Aided Manufacturing).
CV. Karya Hidup Sentosa dilengkapi dengan mesin-mesin produksi jenis :
1. CNC machining center, CNC lathe, CNC grinding, CNC induction Hardening sebanyak 86 unit. Mesin-mesin pendukung lain (baik automatic dan conventional).
2. Lathe, Grinding, Boring, Milling, Drill/Taping, Broaching, Resharpening Tools, Facing & Center sebanyak 58 unit.
3. Beberapa mesin-mesin pembuat gear sebanyak 30 unit.
4. Pada proses perakitan, pabrik kami memiliki fasilitas robot welding sebanyak 12 unit.
c. Pengerjaan Plat
Untuk menghasilkan produk berkapasitas besar, CV. Karya Hidup Sentosa memiliki fasilitas mesin press hidrolik dengan kapasitas 50 - 600 ton sebanyak 6 unit dan mesin power press dengan kapasitas 80 - 200 ton sebanyak 16 unit.
d. Pengecoran Logam
CV. Karya Hidup Sentosa memiliki unit pengecoran logam dengan kapasitas 1,5 ton dan 0,5 ton menggunakan tanur induksi dengan daya listrik sebesar 1,4 Mega Watt.
Didukung dengan laboratorium yang memantau kualitas logam agar sesuai standard yang ditetapkan seperti sand laboratories, metallo graphic laboratories, microstrucure, CE meter, spectrometer analyzer.
Fasilitas di pengecoran logam : sand mixer, molding machine, shoot blasting machine, pattern shop, sand plant, medium frequency induction furnace, tilting furnace for alumunium, shell core machine, pedesal grinder
e. Quality Control
Untuk menghasilkan standard kualitas yang baik, CV. Karya Hidup Sentosa menggunakan mesin-mesin inspeksi yang presisi dan juga menggunakan CNC, misalnya CNC gear tester, salah satunya CNC Coordinate Measuring Machine yang mampu mengukur dengan ketelitian yang tinggi, sehingga kualitas komponen dapat dipastkan memenuhi standard.
Mesin-mesin pendukung :
1. CMM (1 unit), CNC CMM (1 unit)
2. CNC gear tester (1 unit)
3. Hardness tester (4 unit)
4. Roughness tester (1 unit)
5. Micro cutting (1 set), micro tri gloss (1 unit)
6. Tachometer infrared (1 unit), vibrometer (1 unit), valve spring tester (1 unit)
7. Posi test (1 unit), cyclic corrosion test /CCT (1 unit)
8. Block gauge set (1 set), dial gauge tester (1 unit)

f. Riset dan Uji Coba
Produk baru yang diciptakan CV. KHS dilakukan dengan Riset dan Uji Lapangan yang terencana dan pengawasan yang teliti, sehingga menghasilkan produk berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
CV KHS ( Karya Hiup Sentosa ) adalah pabrik yang mmproduksi alat / mesin pertanian dengan produk utama adalah traktor tangan dengan merk ” Quick ”. Selain traktor tangan CV KHS juga memproduksi mesin diesel, APPO, genset, treser, dll.
Proses produksi di CV KHS ( Karya Hidup Sentosa ) dilakukan dengan menggunakan teknologi canggih. Contohnya dalam proses pemesinan sudah menggunakan CNC, CMM, CNC CMM, ataupun alam proses produksi sudah menggunakan las robot Di CV KHS juga telah mendapat sertifikat Manajemen Mutu ISO 9001:2000 (Certificate ID08/1223). Oleh karena itu mutu dari produk CV KHS sangat diutamakan untuk memperoleh kepuasan konsumen. Penerapan K3 ( Kesehatan dan Keselamatan Kerja ) di CV KHS juga sangat diperhatikan salah satunya pekerja wajib menggunakan APD dalam area kerja. Selain penggunaan APD pelaksanaan K3 juga diterapkan engan memasang papan tanda bahaya paa tempat- tempat tertentu. Contohya pada las robot.

DAFTAR PUSTAKA
CV. Karya Hidup Sentosa www.quick.co.id
Ramadan Wedha Yoga PT Elektro UNY

ACARA 7 KINCIR ANGIN DAN PANEL SURYA (TENAGA HIBRID)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1    LATAR BELAKANG
     Energi listrik pada dasarnya berasal dari suatu sumber energi primer yang mana energi primer ini di konversi menjadi energi listrik. Energi primer dibagi menjadi 2 yaitu energi primer yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui. Energi primer yang tidak dapat diperbaharui adalah energi yang tidak bisa digunakan secara terus menerus misalnya minyak bumi, batu bara dan energi yang tidak dapat diperbaharui lainnya dan energi primer yang dapat diperbaharui adalah yang energi yang tidak ada habisnya misalnya air, angin, matahari dan energei yang dapat diperbaharui lainnya.
    Turbin angin pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para petani dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin terdahulu banyak dibangun di Denmark, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya dan lebih dikenal dengan Windmill. turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin. Walaupun sampai saat ini pembangunan turbin angin masih belum dapat menyaingi pembangkit listrik konvensional,turbin angin masih terus dikembangkan oleh para ilmuan karena dalam waktu dekat manusia pasti akan dihadapkan pada masalah kekurangan sumber daya alam dari bahan yang tak terbarui yang bisa menghasilkan sumber tenaga listrik.Salah satu sumber tak terbarui yang dapat menghasilkan listrik adalah angin.


1.2    TUJUAN PRAKTIKUM
1.    Untuk mengetahui cara kerja dari kincir angin dan panel surya
2.    Untuk mengetahui hasil dari PLTH

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A.     Tenga Angin
Akhir-akhir ini penggunaan angin sebagai energi primer meningkat tajam melebihi 30%. Hal ini membuktikan bahwa tenaga angin akan digunakan sebagai energi primer di seluruh penjuru dunia. Dengan mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin akan dapat mengurangi emisi karbon diaksida. Di negara-negara eropa sudah banyak mengembangkan pembangkit listrik tenaga bayu terutama di belahan eropa utara. Salah satu negera yang mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin di eropa adalah jerman dan denmark. Dua negera ini sudah bisa menyuplai 20% energi listrik menggunakan PLTB. Walaupun potensi angin di indonesia tidak terlalu besar untuk dijadikan pembangkit listrik tenaga bayu, akan tetapi indonesia memiliki tempat-tempat yang sangat baik untuk mengembangkan PLTB, misalnya di daerah pantai – pantai yang ada di indonesia.
Ada dua daerah yang sangat baik sekali untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin yaitu NTB dan NTT, dua pulau ini mempunyai kecepatan angin melebihi rata-rata pada umumnya yang ada di indonesia. Namun tidak menutup kemungkinan tempat lain untuk mengembangkan pembangkit ini misalnya daerah bantul yaitu tepatnya di desa ngentak dimana di desa itu sudah ada pembangkit listrik tenaga angin yang sederhana namun mampu menyejahterkan penduduk didesa ngentak itu. Kecepatan angin diindonesia berkisar 4 m/s kecuali dua daerah yang disebutkan diatas maka PLTB yang bisa di kembangkan adalaha PLTB dengan daya dibawah 100kW.
Setiap pembangkit listrik pasti akan mendapati masalah, misalnya ketersediaan energi primer yang mulai berkurang misalnya PLTD, PLTU dan lain-lain. Dan masalah pada PLTB adalah ketersediaannya yang tidak stabil, terkadang kecepatan tinggi dan terkadang sangat rendah. Ketidakstabilan itu dapat mengganggu pasokan listrik ke konsumen. Untuk mengatasi ketidakstabilan ini  maka di butuhkan pembangkit listrik lain untuk membantu  PLTB ketika mengalami atau tidak mengelami masalah. Misalnya PLTS yang akan di bahas di bagian B. Meskipun satu  pembangkit listrik tenaga bayu tidak bisa mensuplai daya lebih dari 100 kW, namun bisa dibangun lebih dari satu PLTB agar bisa mensuplai energi listrik seperti pembangkit listrik konvensional.
Ketidakstabilan pasokan angin menyebabkan kincir angin berputar tidak stabil dan ketidakstabilan ini menghasilkan tegangan AC  yang berubah-rubah dan mempunyai frekuensi yang berubah-rubah. Ketidak stabilan tegangan ini dapat meresahkan konsumen oleh karena tegangan yang dihasilkan oleh PLTB (AC)  harus diubah menjadi tegangan DC dengan menggunakan penyearah. Tegangan AC ini kemudian diubah lagi menjadi teangan AC dengan menggunakan Inverter. Output inverter dihubungkan dengan tenaga listrik lainnya dalam hal ini tenaga surya. Dengan konsep yang seperti maka energi dapat tersalurkan pada konsumen.

Industri-industri yang ada di indonesia sudah mampu menbuat kincir angin dengan baik dan berkualitas. Angin sebagai energi primer tidak akan bisa menjadi energi listrik tanpa adanya genertor, karena generator ini adalah alat utama yang digunakan untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Ada dua jenis generator yang digunakan untuk mengkonversi energi mekanik yaitu generator induksi dan generator magnet permanen yang efisien. Orang indonesia sudah mampu membuat ke dua generator tersebut. walaupun indonesia bisa membuat generator sendiri tapi bahan-bahan yang digunakan untuk membuat generator itu berasal dari negara luar. Kesulitan dalam mencari bahan baku itu menjadi sebuah masalah tersendiri bagi indonesia. Disamping mampu membuat generator, orang indonesia juga bisa membuat penyearah dan inverter sendiri.

B.     Tenaga Surya
Tenaga surya merupakan salah satu energi litrik  yang memanfaatkan matahari sebagai energi utama dan energi ini sangat menjanjiikan bagi negara indonesia. Energi ini tersedia sangat banyak dindonesia terutama pada musim kemarau. Pada hakikatnya sinar matahari yang dipancarkan ke bimi sebesar 69% dari total energi yang dipancarkan matahari.Setelah para ahli melakukan penelitian besar suplai sinar matahari pada permukaan bumi sekitar 3 x 1024 joule setiap tahunnya. Yang setara dengan 2 x 1017 Watt. Yang setara dengan 10 ribu kali konsumsi energi diseluruh dunia. Oleh sebab itu jika permukaan bumi ditutup 0,1% saja dengan divais solar sel yang mempunyai efisiensi 10% maka kebutuhan akan energi listrik akan terpenuhi diseluruh dunia.
Pada musim kemarau sinar matahari mencapai 1Kw/m^2. Artinya jika divais semikonduktor seluas 1m^2 yang memiliki efisiensi 10% maka modul solar sel dapat memberikan energi listrik sebesar 0,1kW. Dan saat ini efisiensi modul solar sel berkisar 5-15 %. Sel surya sangat fleksibel, bisa digunakan sebagai genteng, jendela atau bagian lainnya. Masalah utama dari pembangkit listrik ini adalah mahalnya peralatan dari PLTH ini, misalnya sel nya, inverternya dan lain-lain.
Seperti halnya pembangkit listrik lainnya PLTS tidak akan lepas dari masalah yang di temuinya, masalah yang biasanya melanda PLTS adalah tidak tersedianya sinar matahari secara terus menerus (24 jam) dan hanya ada di siang hari (musim kemarau). Oleh karena itu PLTS ini harus dihubungkan dengan pembangkit lain. Tegangan yang dihasilkan PLTS adalah tegangan DC, maka tegangan ini harus di rubah menjadi tegangan AC dengan bantuan Inverter. Dan tegangan output dari inverter harus mempunyai frekuensi yang baik agar bisa diparalelkan dengan sumber listrik lain.
Pembangkit listrik tenaga hibrid yang sedang dikembangkan didaerah bantul, yogyakarta adalah penggabungan 2 buah pembangkit listrik yaitu PLTB dan PLTS. Prinsip pengembangannya seperti pada gambar di bawah ini :


Pengembangan ke dua energi listrik ini memiliki banyak manfaat. Kedua energi ini saling melengkapi satu sama lain yaitu ketika malam hari PLTB lah yang beroperasi penuh dan ketia siang hari PLTB dan PLTA bekerja sama. Selain itu kedua sumber energi ini menghasilkan energi yang sangat maksimal pada iklim tertentu. Ketika memasuki musim hujan, kecepatan angin sangat tinggi. Artinya pembangkit listrik tenaga angin akan berfungsi maksimal. Begitupun ketika memasuki musim kering (panas), panel surya juga berfungsi maksimal menghasilkan sumber energi panas. Jadi ke dua pembangkit ini bisa mensuplai energi listrik untuk semua musim.
Kincir angin adalah sebuah mesin yang digerakkan oleh tenaga angin untuk menumbuk biji-bijian. Kincir angin juga digunakan untuk memompa air untuk mengairi sawah. Kincir angin modern adalah mesin yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik, disebut juga dengan turbin angin. Turbin angin kebanyakan ditemukan di Eropa dan Amerika Utara.
Walaupun semua kincir angin di Belanda hampir terlihat sama, sebenarnya terdapat berbagai jenis dari kincir angin tersebut. Menurut fungsinya, kincir angin dibagi menjadi dua jenis yaitu kincir angin untuk kepentingan industri dan kincir angin untuk penyaluran air. Kincir angin untuk kepentingan industri terdapat banyak jenisnya dan mereka diberi nama sesuai dengan penggunaan mereka, contohnya kincir angin untuk menggergaji  atau kincir angin untuk menggiling jagung. Jenis kincir angin yang paling tua adalah kincir angin standar (standaardmolen atau postmill dalam bahasa inggrisnya).  Kincir angin ini dapat menangkap dan mengalihkan banyak angin dan terlebih lagi dengan kincir air yang terpasang di dalamnya, dapat membantu proses pengalihan dan pengeringan air lebih cepat. Oleh karena itu, kincir angin tipe ini banyak ditemukan di pusat kota di Belanda, karena bermanfaat sekali untuk proses pengalihan angin dan air. Masih banyak jenis-jenis lain dari kincir angin, seperti contohnya kincir angin kecil dan menara kincir angin.
Banyak kegunaan dari sebuah kincir angin.. Pada awalnya, kincir angin digunakan untuk membantu proses irigasi, menggiling hasil panen, dan kadang juga digunakan sebagai sarana informasi: kalau anggota keluarga si pemilik kincir angin meninggal, maka posisi kincir menyimpang dari biasanya. Fungsi dari kincir angin pun sekarang bertambah, tidak hanya sebagai tempat obyek wisata, kincir angin juga mempunyai berbagai macam kegunaan, antara lain untuk mengalihkan air dan angin, mengasah kayu, memproduksi kertas, mengeluarkan minyak dari biji, dsb.
Kincir angin untuk kepentingan industri terdapat banyak jenisnya dan mereka diberi nama sesuai dengan penggunaan mereka,Jenis kincir angin yang paling tua adalah kincir angin standar (standardmolen atau postmill dalam bahasa English). Kincir angin ini dapat menangkap dan mengalihkan banyak angin dan terlebih lagi dengan kincir air yang terpasang di dalamnya, dapat membantu proses pengalihan dan pengeringan air lebih cepat. Oleh sebab itu, kincir angin seperti  ini banyak dibuat dekat Belanda, ia bermanfaat sekali untuk proses pengalihan angin dan air. Kalau ikutkan, masih banyak jenis-jenis lain dari kincir angin, seperti contohnya kincir angin kecil dan menara kincir angin (torenmolen).
Kincir angin juga digunakan untuk membantu proses irigasi (pemotongan), menggiling hasil panen(tuai), dan juga digunakan sebagai medan informasi : Contohnya kalau-kalau ada  anggota keluarga si pemilik kincir angin  mati, maka posisi kincir  akan menyimpang dari biasanya. Fungsi dari kincir angin pun sekarang bertambah, antara lain untuk mengalihkan air dan angin, mengasah kayu, memproduksi kertas, mengeluarkan minyak dari biji, dan sebagainya.
Perawatan dan pembaharuan dilakukan di beberapa bagian, seperti di bagian kincir, atau atap. Bagian kincir perlu diperbaharui setiap 30 tahun, bagian atap setiap 60 tahun dan  bagian yang berbahan dasar kayu harus diganti setiap 10-20 tahun. "Dalam perawatannya, sebuah kincir angin memang membutuhkan banyak waktu dan membutuhkan kurang lebih 7000 euro dalam setahun. Tetapi hanya 4000 euro yang dapat diberikan oleh pemerintah dan beberapa donor untuk kincir angin ini," tegas Henk Berends, seorang pakar dalam bangunan kincir angin.


BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Awal mula pengadaan PLTH di Pantai Baru adalah untuk ketersediaan es Kristal bagi para nelayan, dan hal ini dapat terpenuhi dengan baik, kemudian PLTH dimanfaatkan sebagai sumber listrik penerangan jalan di kawasan Pantai baru, dan kemudian berlanjut ke penyedianan listrik bagi penerangan kios-kios kuliner di kawasan wisata pantai baru.
PLTH Pantai Baru ini memiliki 34 tubin angin dan 238 panel surya yang mampu menghasilkan daya 90 KW. Daya ini ternyata mampu untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi 40 lampu jalan dan 50 kios kuliner, bahkan listrik yang dihasilkan melebihi kebutuhan yang ada.
Kapasitas listrik yang begitu besar dan kemudaan akses listrik, masyarakat setempat hanya membayar Rp 10 ribu. Untuk es bagi para nelayan, harga yang perlu dibayar Rp 1000 per kilogram.
Selain itu  PLTH ini dimanfaatkan untuk bidang pertanian.  Listrik dari PLTH ini dimanfaatkan untuk mengangkat air bersih dengan sistem Pompa Air Tenaga Matahari. Air tersebut untuk kolam budidaya ikan dan pertanian lahan pasir di sekitar Pantai Baru.

BAB 4
KESIMPULAN
PLTH di Pantai Baru dimanfaatkan untuk ketersediaan es kristal bagi para nelayan, dan hal ini dapat terpenuhi dengan baik, kemudian PLTH dimanfaatkan sebagai sumber listrik penerangan jalan di kawasan pantai baru, dan kemudian berlanjut ke penyedianan listrik bagi penerangan kios-kios kuliner di kawasan wisata pantai baru.

DAFTAR PUSTAKA
http://abdi-schiffer.blogspot.co.id/2013/01/laporan-praktikum-ipa-gerak-sumber.html
http://elektrojiwaku.blogspot.com/
http://afrizalmulyana.blogspot.com/2009/12/pembangkit-listrik-tenaga-angin.html
http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-turbine--wind-mill/2272-pembangkit-listrik-tenaga-angin-wind-power.html
www.beritaiptek.com
www.kincirangin.info
http://karyabesa.com/pembangkit-listrik-tenaga-hybrid-di-pantai-baru-bantul-yogyakarta/


1 komentar:

  1. Saya tidak bisa cukup berterima kasih kepada layanan pendanaan lemeridian dan membuat orang tahu betapa bersyukurnya saya atas semua bantuan yang telah Anda dan staf tim Anda berikan dan saya berharap untuk merekomendasikan teman dan keluarga jika mereka membutuhkan saran atau bantuan keuangan @ 1,9% Tarif untuk Pinjaman Bisnis. Hubungi Via:. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. Terus bekerja dengan baik.
    Terima kasih, Busarakham.

    BalasHapus